Sepintas dengan puisi mbeling

Oleh Reza Saeful Rachman
Karya sastra pada dasarnya adalah cermin dari masyarakat dan zamannya. Lewat karya sastra kita dapat memeroleh gambaran tentang alam pikiran, perasaan, harapan, maupun berbagai persoalan yang dihadapi masyarakatnya dalam suatu zaman.
Puisi mbeling muncul pada dekade 70an dimana remy sylado adalah pencetusnya. Gerakan ini bertujuan untuk mendobrak kefeodalan dan kemunafikan rezim orde baru.
Mbeling dalam bahasa jawa berarti nakal atau suka memberontak terhadap suatu kemapanan dengan cara- cara yang menarik perhatian. Namun istilah mbeling berbeda dengan istilah urakan, yang dalam bahasa jawa lebih dekat dengan sikap kurang ajar dan asal beda. Kata mbeling mengandung unsur kecerdasan serta tanggung jawab pribadi.
Apa yang didobrak oleh gerakan mbeling ialah pandangan estetika yang menyatakan bahwa bahasa puisi harus diatur dan dipilih-pilih sesuai stilistika yang baku.pandangan sperti ini menurut kaum muda pada zaman itu hanya akan membuat golongan muda enggan untuk berkreasi secara bebas. Dalam puisi mbeling tak ada istilah major art atau minor art.
Tak ada patokan-patokan khusus dalam ber-mbeling karena unsure yang paling dominan dalam pola pemikiran seorang mbelingers bukan berpusing-pusing atau beremang-remang dengan metaphor-metafor atau permainan di tataran sintaksis kata, melainkan bagaimana maksud dan tujuan si karya tersebut sampai ke pemikiran si pembaca.
Sebagai penutup akan saya paparkan kembali pernyataan remy sylado tentang berpuisi. “kamu jangan tawar hati jika puisimu tidak ditanggapi. Satu sikap yang harus kamu miliki adalah bagaimana kau tampil di ruang publik untuk sekaligus membicarakan puisimu. Puisi adalah pernyataan yang apa adanya. Jika puisi adalah apa adanya, maka dengan begitu terjemahan mentalnya, hendaknya diartikan bahwa tanggung jawab moral seorang seniman adalah bagaimana dia memandang semua kehidupan dalam diri maupun luar dirinya dan lingkungannya secara menyeluruh, lugu, dan apa adanya. Tapi tanggung jawab yang paling penting dari seorang seniman adalah bahwa sebagai seniman, ia harus mempunyai gagasan.”(remy sylado)

(belum beres dan sengaja tidak dibereskan)