Beberapa pesan untuk Jaya hartono

Oleh Reza Saeful Rachman
Ketika menyaksikan pertandingan demi pertandingan tim persib maung bandung di liga super Indonesia, mungkin sebagian besar bobotoh termasuk saya merasakan perasaan waswas atau dalam bahasa sunda ngadegdeg. Saya kira ini tidak lepas dari performa persib akhir-akhir ini yang membuat bobotoh cemas ketika melihat laga demi laga yang persib jalani. Dapat kita amati dalam beberapa laga yang telah lalu, persib amat Berjaya di 30 menit pertama akan tetapi terlihat kedodoran di menit-menit berikutnya. Apalagi ketika melihat aksi pemain belakang dari tim persib, seolah-olah mereka malas untuk mengcover striker-striker lawan. Konsekuensinya, tak jarang tim lawan mencuri angka dengan mudah akibat dari terlalu toledornya barisan belakang persib.
Jika kita kembali ke beberapa tahun ke belakang, di saat persib saat itu berhasil menjuarai liga Indonesia untuk pertama kalinya, persib dikenal memiliki barisan belakang yang tangguh. Sebut saja nama robi darwis yang namanya semapat dikenal masyarakat seluruh Indonesia karena permainan apiknya di lapangan. Bahkan robi sempat bermain di Negara Malaysia karena jagat sepak bola asia tenggara telah mengetahui kemampuan robi yang saat itu adalah pemain persib.
Lain dahulu lain sekarang, penampilan persib kini jauh berbeda dengan penampilan persib pada tahun-tahun ketika persib juara untuk pertama kalinya. Padahal saya percaya dari segi materi pemain, kualitasnya sudah lebih baik dari persib terdahulu. Jika kita menyaksikan penampilan persib akhir-akhir ini kita akan merasakan permainan persib cenderung agak kaku, kurang terkordinir, dan terkadang lengah. Padahal materi-materi pemain seperti eka ramdani, maman abdurahman, atep, telah disokong oleh penampilan pilar-pilar asing seperti Lorenzo cabanas, Christian Gonzalez, ataupun Hilton moreira yang dikenal telah lama memiliki kualitas dan skill yang amat mumpuni. Saya kira sudah seharusnya tim pelatih maupun para pemain lebih memikirkan permasalahan ini agar kelak tidak menjadi polemic dan bahan untuk dipergunjingkan.
Kini status persib telah diubah menjadi perseroan terbatas (PT) bernama PT persib bandung bermartabat. Akan tetapi yang patut kita garis bawahi disni adalah, meskipun bersifat telah berubah atau berganti status, pendanaan persib masih dipegang oleh masyarakat bandung seacara penuh. Perubahan status hanyalah sebuah pengalihan saja. Ini berarti, persib bukan hanya milik segelintir orang saja akan tetapi , persib juga milik masyarakat bandung bahkan jawa barat.
Ada beberapa pesan yang ingin saya sampaikan kepada pelatih jaya hartono antara lain pertama, saya harap sebagai pelatih anda harus lebih bisa mengkordinir penampilan pemain-pemain persib agar lebih baik lagi. Kedua, harap pertimbangkan lagi untuk memainkan pemain-pemain berkualitas yang malah lebih sering dijadikan sebagai pemanis bench cadangan seperti airlangga, atep, zainal arief, dll Karen siapa tahu, mereka lebih siap untuk menjalani laga. Ingat bung, rotasi pemain amat penting bagi kekondusifan tim, menjaga stamina pemain, dan menghindari pembacaan taktik yang dilakukan oleh tim lawan. Terakhir, saya kira anda sebagai pelatih agar lebih bersikap bijak dalam memimpin tim persib bandung karena prestasi yang anda torehkan kelak merupakan prestasi masyarakat bandung dan jawa barat pula.
semoga seiring dengan berjalannya waktu permainan persib pun akan terus berkembang. Sehingga tak ada perasaan ngadegdeg atau waswas lagi ketika melihat permainan persib yang kurang baik akibat dari kesalahan-kesalahan yang mendasar. Akhir kata, semoga semoga seiring dengan membaiknya penampilan persib, jalan untuk menjadi juara pun akan semakin mudah dicapai. (Reza Saeful Rachman, bobotoh persib)